Sibolga – Kejari Tetapkan Tersangka Kejaksaan Negeri (Kejari) Bangka Selatan kembali menetapkan tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi anggaran di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat.
Penetapan ini merupakan hasil pengembangan dari penyidikan sebelumnya yang sudah lebih dulu menyeret satu tersangka utama.
Kepala Kejari Bangka Selatan, melalui Kasi Intelijen, menyatakan bahwa tersangka baru berinisial AR, seorang pejabat struktural di lingkungan Satpol PP

AR diduga kuat terlibat dalam pengaturan dan penyalahgunaan dana kegiatan operasional Satpol PP tahun anggaran 2022.
Baca Juga : Jembatan Kalierang Tegal Ambruk Saat Direnovasi, 5 Pekerja Luka-luka
Kejari mengungkap bahwa peran AR cukup signifikan dalam proses pencairan dan pelaporan fiktif berbagai kegiatan rutin.
Total kerugian negara akibat kasus ini ditaksir mencapai lebih dari Rp600 juta, berdasarkan hasil audit sementara dari BPKP.
Modus operandi yang digunakan antara lain berupa markup honor kegiatan, pengadaan fiktif, serta laporan perjalanan dinas yang tidak pernah dilakukan.
Penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik mengantongi cukup bukti dari hasil pemeriksaan saksi dan dokumen pertanggungjawaban anggaran.
“Kami telah memeriksa lebih dari 20 saksi, termasuk staf Satpol PP, bendahara, dan pihak rekanan,” ungkap Kasi Pidsus Kejari.
Penyidik juga menemukan adanya dokumen kwitansi ganda dan tanda tangan palsu dalam laporan pertanggungjawaban keuangan.
AR disebut berperan sebagai koordinator kegiatan fiktif yang seharusnya digunakan untuk kegiatan keamanan dan penertiban umum.
Bukannya digunakan sesuai peruntukannya, dana tersebut justru diduga diselewengkan untuk kepentingan pribadi dan kelompok.
Kejari menegaskan bahwa pengusutan kasus ini dilakukan dengan prinsip zero tolerance terhadap korupsi, tanpa pandang bulu.
“Siapa pun yang terlibat akan kami proses, tak peduli jabatan atau pengaruhnya,” tegas Kepala Kejari.
Saat ini AR sudah ditahan di Lapas Tua Tunu Pangkalpinang selama 20 hari pertama untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut.
Penahanan dilakukan untuk menghindari potensi penghilangan barang bukti maupun intervensi terhadap saksi.
Selain AR, penyidik mengindikasikan ada kemungkinan tersangka lain yang akan segera ditetapkan.





![arsitektur-kontemporer-adalah[1]](https://halepsamikecisi.com/wp-content/uploads/2025/10/arsitektur-kontemporer-adalah1-148x111.jpg)